MAFIA BIKIN KAYA kadang BIKIN SENGSARA

Senin, 23 Januari 2012

AYO PERANGI MAFIA: ARTI MAFIA HUKUM

AYO PERANGI MAFIA: ARTI MAFIA HUKUM

ARTI MAFIA HUKUM

Anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Darmono mengatakan Satgas telah menyepakati definisi terhadap pengertian mafia hukum. Kesepakatan definisi tersebut dicapai kemarin.

Menurut Darmono, yang juga Wakil Jaksa Agung itu mengatakan Satgas telah mendefinisikan mafia hukum sebagai semua tindakan oleh prorangan atau kelompok yang terencana untuk kepentingan tertentu yang mempengaruhi penegak hukum dan pejabat publik yang menyimpang dari ketentuan hukum yang ada.

"Jadi tidak hanya soal hukum, tapi semua soal pelayanan publik yang menyimpang kami pantau," kata Darmono di Jakarta, Jumat 8 Januari 2010.

Satgas dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Satgas beranggotakan 6 orang yang diketuai oleh Kuntoro Mangkusubroto. Selain kuntoro anggota Satgas lainnya adalah Denny Indrayana, Ketua PPATK Junus Husein, Mas Achmad Santosa, Herman Efendi, dan Darmono.

SEDIKIT TENTANG MEDIS

                          
Seorang dokter juga harus menyadari arti 'sehat' dari pandangan pasien. ....
Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik dan fungsi jaringan
pembentuk dan ... Neurologi adalah ilmu yang memepelajari tentang penyakit saraf
. ... Dalam bahasa Indonesia disebut ilmu kebidanan dan penyakit kandungan. ...
http://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteran - 104k - Similar pages

Kedokteran
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Ada usul agar artikel atau bagian dari halaman Medis digabungkan ke halaman atau bagian ini. (diskusikan)


Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki.



Tongkat Aesculapius, simbol umum yang melambangkan kedokteran.
Kedokteran (Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.
Daftar isi
[sembunyikan]
     1 Ikhtisar
     2 Sejarah kedokteran
     3 Praktek kedokteran
     4 Relasi pasien-dokter
     5 Kecakapan klinis
     6 Cabang ilmu kedokteran
     6.1 Spesialiasi diagnostik
     6.2 Disiplin ilmu pre-klinis
     6.3 Disiplin ilmu klinis
     6.4 Cakupan antardisipliner
     7 Pendidikan dan profesi kedokteran di Indonesia
     7.1 Konsil Kedokteran Indonesia
     7.2 Sertifikat Kompetensi bagi Dokter
     7.3 Surat Tanda Registrasi (STR)
     8 Lihat pula
     9 Referensi
     10 Pranala luar

 [sunting] Ikhtisar
Praktek kedokteran dilakukan oleh para profesional kedokteran–lazimnya dokter dan kelompok profesi kedokteran lainnya yang meliputi perawat atau ahli farmasi. Berdasarkan sejarah, hanya dokterlah yang dianggap mempraktekkan ilmu kedokteran secara harfiah, dibandingkan dengan profesi-profesi perawatan kesehatan terkait. Profesi kedokteran adalah struktur sosial dan pekerjaan dari sekelompok orang yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran. Di berbagai negara dan wilayah hukum, terdapat batasan hukum atas siapa yang berhak mempraktekkan ilmu kedokteran atau bidang kesehatan terkait.
Ilmu kedokteran umumnya dianggap memiliki berbagai cabang spesialis, dari pediatri (ilmu kesehatan anak), ginekologi (ilmu penyakit pada wanita), neurologi (ilmu penyakit saraf), hingga melingkupi bidang lainnya seperti kedokteran olahraga, dan kesehatan masyarakat.
Sistem kedokteran dan praktek perawatan kesehatan telah berkembang dalam berbagai masyarakat manusia sedikitnya sejak awal sejarah tercatatnya manusia. Sistem-sistem ini telah berkembang dalam berbagai cara dan berbagai budaya serta daerah yang berbeda. Yang dimaksud dengan ilmu kedokteran modern pada umumnya adalah tradisi kedokteran yang berkembang di dunia Barat sejak awal zaman modern. Berbagai tindakan pengobatan dan kesehatan tradisional masih dipraktekkan di seluruh dunia, di mana sebagian besar dianggap terpisah dan berbeda dari kedokteran Barat, yang juga disebut biomedis atau tradisi Hippokrates. Sistem ilmu kedokteran yang paling berkembang selain sistem Barat adalah tradisi Ayurveda dari India dan pengobatan tradisional Tionghoa. Berbagai tradisi perawatan kesehatan non konvensional juga dikembangkan di dunia Barat yang berbeda dari ilmu kedokteran pada umumnya. Di berbagai tempat, sistem kedokteran Barat seringkali dipraktekkan bersama-sama dengan sistem kedokteran tradisional setempat atau sistem kedokteran lainnya, meskipun juga dianggap saling bersaing atau bahkan bertentangan.
Kedokteran veteriner atau yang lazim disebut kedokteran hewan adalah praktek kesehatan yang dikhususkan untuk spesies hewan lainnya.
[sunting] Sejarah kedokteran


Seorang dokter sedang merawat pasiennya. Museum Louvre, Paris, Perancis.


Ampul obat
 Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah kedokteran
Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.
Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.
Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).
Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang modern.
Kini, ilmu genetika telah mempengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan teknik biologi molekuler.
Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.
[sunting] Praktek kedokteran
Praktek kedokteran mengombinasikan sains dan seni. Sains dan teknologi adalah bukti dasar atas berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah penerapan gabungan antara ilmu kedokteran, intuisi, dan keputusan medis untuk menentukan diagnosis yang tepat dan perencanaan perawatan untuk masing-masing pasien serta merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya.
Pusat dari praktek kedokteran adalah hubungan relasi antara pasien dan dokter yang dibangun ketika seseorang mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang dideritanya.
Dalam praktek, seorang dokter harus:
     membangun relasi dengan pasien
     mengumpulkan data (riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dengan hasil laboratorium atau citra medis)
     menganalisa data
     membuat rencana perawatan (tes yang harus dijalani berikutnya, terapi, rujukan)
     merawat pasien
     memantau dan menilai jalannya perawatan dan dapat mengubah perawatan bila diperlukan.
Semua yang dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan dokumen yang berkedudukan dalam hukum. [1]
[sunting] Relasi pasien-dokter


Hubungan relasi antara dokter dan pasien yang timbul pada ruangan praktik
Relasi pasien dan dokter adalah proses utama dari praktek kedokteran. Terdapat banyak pandangan mengenai hubungan relasi ini.
Pandangan yang ideal, seperti yang diajarkan di fakultas kedokteran, mengambil sisi dari proses seorang dokter mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien; maka dari itu dokter memeriksa pasien, menginterpretasi tanda-tanda klinis, dan membuat sebuah diagnosis yang kemudian digunakan sebagai penjelasan kepada pasien dan merencanakan perawatan atau pengobatan. Pada dasarnya, tugas seorang dokter adalah berperan sebagai ahli biologi manusia. Oleh karena itu, seorang dokter harus paham benar bagaimana keadaan normal dari manusia sehingga ia dapat menentukan sejauh mana kondisi kesehatan pasien. Proses inilah yang dikenal sebagai diagnosis.
Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia kedokteran adalah anatomi (struktur: apa yang ada di sana), fisiologi atau faal (bagaimana struktur tersebut bekerja), patologi (apa kelainan dari sisi anatomi dan faalnya), dan psikologi (pikiran dan perilaku). Seorang dokter juga harus menyadari arti 'sehat' dari pandangan pasien. Artinya, konteks sosial politik dari pasien (keluarga, pekerjaan, tingkat stres, kepercayaan) harus turut dipertimbangkan dan terkadang dapat menjadi petunjuk dalam kepentingan membangun diagnosis dan perawatan berikutnya.
Ketika bertemu dengan dokter, pasien akan memaparkan komplainnya (tanda-tanda) kepada dokter, yang nantinya akan memberikan berbagai informasi tentang tanda-tanda klinis tersebut. Kemudian dokter akan memeriksa, mencatat segala yang ditemukannya pada diri pasien dan memperkirakan berbagai kemungkinan diagnosis. Bersama pasien, dokter akan menyusun perawatan berikutnya atau tes laboratorium berikutnya bila diagnosis belum dapat dipastikan. Bila diagnosis telah disusun, maka dokter akan memberikan ("mengajarkan") nasihat medis. Relasi pengajaran ini menempatkan dokter sebagai guru (Physician dalam Bahasa Inggris; berasal dari bahasa Latin yang berarti guru).
Relasi dokter dan pasien dapat dianalisa dari pandangan masalah etika. Banyak nilai dan masalah etika yang dapat ditambahkan ke relasi ini. Tentunya, masalah etika amat dipengaruhi oleh tingkat masyarakat, masa, budaya, dan pemahan terhadap nilai moral. Sebagai contoh, dalam 30 tahun terakhir, penegasan dan tuntutan terhadap hak otonomi pasien kian meningkat di dalam dunia kedokteran Barat.
Relasi dan proses praktek juga dapat dilihat dari sisi relasi kekuatan sosial (seperti yang dikemukakan Michel Foucault atau transaksi ekonomi. Profesi dokter memiliki status yang lebih tinggi pada abad lalu, dan mereka dipercaya untuk melakukan tindakan dalam kesehatan masyarakat. Hal ini membawa suatu kekuatan tersendiri dan membawa keuntungan serta kerugian bagi pasien.
Pada 25 tahun terakhir ini, kebebasan dokter dipersempit. Terutama dengan kehadiran perusahaan asuransi seiiring naiknya biaya perawatan kesehatan. Di berbagai negara (seperti Jepang) pihak asuransi juga mempunyai pengaruh dalam penentuan keputusan medis.
Kualitas relasi pasien dan dokter sangat penting bagi kedua pihak. Saling menghormati, kepercayaan, pertukaran pendapat mengenai penyakit dan kehidupan, ketersediaan waktu yang cukup, mempertajam ketepatan diagnosis, dan memperkaya wawasan pasien tentang penyakit yang dideritanya; semua ini dilakukan agar relasi kian baik.
Relasi kian kompleks di luar ruang praktek pribadi dokter, seperti pada bangsal rumah sakit. Dalam rumah sakit, relasi tak hanya antara dokter dan pasien, namun juga dengan pasien lainnya, perawat, pekerja dari lembaga sosial, dan lainnya.
[sunting] Kecakapan klinis
Sebuah evaluasi medis yang lengkap terdiri dari sebuah riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium atau citra medis, analisa data, dan penentuan diagnosis, dan perencanaan perawatan atau pengobatan.[2]
Hal-hal yang termasuk dalam riwayat kesehatan:
     Keluhan utama (KU): alasan pasien datang kepada dokter. Hal ini disebut tanda atau gejala. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh pasien dan sejak kapan hal tersebut di keluhkan pasien.
     Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)(HPI: History of present illness): urutan kronologis dari tanda-tanda dan klasifikasi dari setiap tanda.
     Aktivitas kini: hal-hal yang berkaitan aktivitas pasien sekarang seperti pekerjaan, hobi, dan lainnya.
     Riwayat Pengobatan: obat apa yang digunakan pasien sebelum menemui dokter, termasuk alergi.
     Riwayat Penyakit Dahulu/RPD(PMH: Past medical history): perawatan yang pernah dijalani pasien sebelumnya, cedera, penyakit infeksi yang pernah diderita, vaksinasi, alergi yang pernah diderita.
     Riwayat Sistemik (ROS: Review of systems): menanyakan pasien mengenai kondisi sistem organ utamanya seperti jantung, paru-paru, sistem pencernaan (traktus digestivus), dan lainnya.
     Riwayat sosial Ekonomi(SH: Social history): tempat lahir, tempat tinggal, status perkawinan, status sosial ekonomi, kebiasaan (termasuk diet), penggunaan obat, tembakau, dan alkohol.
     Riwayat keluarga (FH: Family history): membuat daftar penyakit apa saja yang pernah diderita oleh keluarga pasien yang dapat diturunkan (penyakit genetik). Biasanya dibuat dalam silsilah keluarga atau pohon keluarga.
Dalam pemeriksaan fisik, dokter berusaha mencari tanda yang dapat mendukung proses pembuatan diagnosisnya. Dokter menggunakan indera penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan terkadang juga dengan penciuman. Empat metode utama untuk pemeriksaan fisik: melihat (inspeksi), merasakan/menyentuh (palpasi), mengetuk untuk membedakan karakteristik resonansi (perkusi), mendengar (auskultasi); mencium terkadang diperlukan seperti untuk membaui urea pada penyakit uremia.
Pemeriksaan fisik mencakup:
     Tanda vital termasuk tinggi, berat badan, suhu tubuh, tekanan darah, denyut, kecepatan bernapas, tingkat hemoglobin darah,
     Tampakan umum pasien dan penunjuk spesifik dari penyakit.
     Kulit, kepala, mata, telinga, hidung, tenggorok, dan kerongkongan.
     Kardiovaskular jantung dan pembuluh darah
     Saluran pernapasan (termasuk paru-paru)
     Tubuh (abdomen) dan rektum
     Organ genitalia (kelamin)
     Otot rangka (anggota gerak tubuh)
     Kondisi persarafan (kesadaran, orak, saraf kranial, saraf perifer)
     Psikiatrik atau kejiwaan (orientasi, mental)
Hasil laboratorium dan pencitraan medis dapat digunakan bila diperlukan.
Pemeriksaan ini dapat berlangsung hanya dalam beberapa menit bila masalahnya sederhana maupun hingga berminggu-minggu bila pasien mengalami masalah pada beberapa sistem tubuhnya sehingga diperlukan rujukan ke beberapa dokter spesialis.
[sunting] Cabang ilmu kedokteran
Profesi kedokteran dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, apalagi kini cakupan ilmu telah berkembang luas. Ilmu kedokteran gigi dan psikologi, walaupun sering dipisahkan dari kedokteran umum, tetap menjadi bagian satu kesatuan ilmu kedokteran.
Seorang dokter dapat memiliki kemampuan spesialisasi(sudah menjalani pendidikan lanjut pasca sarjana) dan subspesialisasi yang disebut sebagai dokter spesialis. Penentuan spesialiasi dan gelarnya beragam di tiap negara.
[sunting] Spesialiasi diagnostik
     Laboratorium klinik adalah layanan diagnostik klinis yang mengaplikasikan teknik laboratorium untuk membuat diagnosis dan manajemen pasien. Di Amerika Serikat, layanan ini berada di bawah pengawasan seorang patologis (ahli patologi). Orang yang dapat bekerja di bidang ini adalah staf yang paham akan teknologi kedokteran, di Indonesia Laboratorium patologi ini ada 2 :
1.    Patologi klinik
2.    Patologi anatomi
     Radiologi berkonsentrasi pada pemcitraan atau penggambaran tubuh manusia, misalnya dengan sinar-X, CT-scan, USG (ultrasonografi), tomografi resonansi magnetik nuklir.
[sunting] Disiplin ilmu pre-klinis
     Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan organisasi tubuh manusia
     Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi berbagai organ dan sistem organ serta interaksinya dalam tubuh manusia
     Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi dalam tubuh manusia
     Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik dan fungsi jaringan pembentuk dan penyusun organ dan sistem organ dalam tubuh manusia
     Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
     Patologi anatomi adalah ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
     Patologi klinik adalah ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
     Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan parasit
     Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan mikroba
[sunting] Disiplin ilmu klinis
     Anestesiologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
     Dermatologi adalah ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya. Di Inggris, dermatologi adalah subspesialis dari kedokteran umum. Di Indonesia, spesialisasi ini digabungkan dengan ilmu penyakit kelamin. Dokter dengan spesialisasi ini diberi gelar SpKK (Spesialisasi Kulit dan Kelamin).
     Kedaruratan medis adalah ilmu yang memusatkan pada diagnosis dan perawatan dari penyakit akut seperti trauma. Ilmu ini juga berhubungan dengan ilmu bedah, pediatri, dan lainnya.
     Kedokteran umum atau kedokteran keluarga menangani pertolongan pertama untuk pasien dengan masalah darurat, memantau dan membina pasien dengan masalah kronis. Dokter keluarga biasanya dapat menangani 90% dari masalah kesehatan keluarga (anak, dewasa, manula baik pria maupun wanita) tanpa harus merujuk ke dokter spesialis, baik masalah acute dan kronis( penyakit luar(kulit , THT, mata dll),dan penyakit dalam(jantung, paru dll)). Di U.S.A dokter yang tergolong generalist meliputi, pediatri: masalah anak, internis(ahli Penyakit dalam): dewasa, Family physician(Dokter keluarga): untuk segala golongan umur.
     Ilmu penyakit dalam berpusat pada masalah penyakit sistemik terutama pada pasien dewasa seperti masalah penyakit yang dapat merusak seluruh tubuh. Ilmu ini banyak menurunkan subspesialis: (Tidak semua spesialisasi ini ada di Indonesia, lihat artikel dokter spesialis)
     Endokrinologi
     Gastroenterologi
     Hematologi
     Kardiologi
     Kedokteran perawatan intensif
     Nefrologi
     Onkologi
     Penyakit infeksi
     Pulmonologi
     Rheumatologi
     Neurologi adalah ilmu yang memepelajari tentang penyakit saraf. Di Inggris, spesialisasi ini berada di bawah kedokteran umum.
     Obstetrik dan ginekologi (di kalangan dokter sering disingkat obgin). Dalam bahasa Indonesia disebut ilmu kebidanan dan penyakit kandungan. Masalah obat reproduksi dan obat kesuburan secara umum ditangani oleh spesialis ginekologi.
     Perawatan penenangan pasien adalah cabang baru dari ilmu kedokteran yang menangani perawatan dan pemberian dukungan emosional pasien dengan penyakit yang parah seperti kanker dan gagal jantung.
     Pediatri adalah ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak. Seperti pada ilmu penyakit dalam, disiplin ini memiliki banyak subspesialis seperti untuk bidang kardiologi, endokrinologi, gastroenterologi, hematologi, onkologi, oftalmologi, dan neonatologi.
     Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL): ilmu kedokteran yang mempelajari kesehatan telinga, pendengaran, keseimbangan, hidung, pernafasan, tenggorok, kelaianan suara, gangguan menelan, dan adanya tumor di daerah leher dan wajah.
     Kedokteran rehabilitasi medis atau disebut juga fisiatri mempelajari perbaikan fungsional tubuh dari cedera atau kelainan kongenital.
     Kedokteran preventif adalah cabang dari ilmu kedokteran yang memusatkan pada pencegahan penyakit.
     Psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa.
     Terapi radiasi memusatkan pada penggunaan radiasi untuk terapi.
     Radiologi mempelajari interpretasi dari pencitraan medis dari berbagai media seperti sinar X. Di Indonesia, dokter dengan spesialiasi radiologi diberi gelar SpRad.
     Spesialisasi bedah mempelejarai ilmu bedah. Ilmu ini memiliki cabang spesialisasi seperti bedah ortopedik, bedah urologi, bedah saraf dan lainnya.
     Ilmu kedokteran berdasarkan gender, mempelajari sisi perbedaan biologi dan fisiologi dari jenis kelamin dan bagaimana pengaruhnya pada penyakit.
[sunting] Cakupan antardisipliner
Ilmu kedokteran pun meluas ke bidang lainnya. Beberapa bidang belum dikenal di Indonesia.
     Bioetika adalah sebuah ilmu yang mempelajari hubungan biologi, sains, kesehatan, etika, filsafat, dan teologi.
     Farmakologi klinis mempelajari hubungan interaksi antara obat dan tubuh pasien.
     Informatika kedokteran mengubungkan dunia kedokteran dengan dunia teknologi informasi.
     Kedokteran dirgantara mempelajari perihal kesehatan yang berhubunga dengan penerbangan dan perjalanan udara.
     Kedokteran evolusioner adalah ilmu kedokteran yang dikaitkan dengan teori evolusioner.
     Kedokteran forensik mempelajari ilmu kedokteran yang berkaitan dengan masalah hukum seperti penentuan waktu dan penyebab kematian seseorang pada sebuah kasus kriminal.
     Kedokteran konservasi adalah ilmu yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan hewan serta kondisi lingkungan. Disebut juga sebagai kedokteran ekologis atau kedokteran lingkungan.
     Kedokteran olahraga menangani kesehatan para olahragawan.
     Kedokteran selam membahas hal yang berhubungan masalah kesehatan pada penyelaman.
     Nosologi adalah bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu.
     Teknik biomedis mempelajari aplikasi prinsip teknis untuk praktek kedokteran.
[sunting] Pendidikan dan profesi kedokteran di Indonesia


Pendidikan kedokteran pada tahun 1901.
Pendidikan kedokteran adalah proses pendidikan dokter untuk diterapkan di masyarakat.
Pendidikan dan pelatihan ilmu kedokteran bervariasi di setiap negara, namun di hampir semuanya pendidikan ini dibuka mulai dari sekolah kedokteran atau fakultas kedokteran di tingkat universitas selama waktu yang ditentukan.
Di Indonesia, pendidikan kedokteran dibuka di tingkat fakultas kedokteran universitas. Mahasiswa harus menempuh pendidikan strata-1 selama sekitar 3,5 tahun untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (SKed). Setelah itu untuk menjadi seorang dokter, mahasiswa harus mengikuti pendidikan profesi dokter selama 1,5 tahun. Ketika telah diambil sumpah, seorang dokter dianjurkan menjadi pegawai tidak tetap (PTT) pemerintah untuk disebar ke daerah selama waktu yang telah ditentukan. Seorang dokter umum dapat mengambil pendidikan spesialisasi sesuai pilihannya.Saat ini kurikulum pendidikan kedokteran di Indonesia menganut sistem pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem based Learning (PBL).
[sunting] Konsil Kedokteran Indonesia
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) berdasarkan UU no. 29 Tahun 2004 tentang praktik Kedokteran, telah dibentuk untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dari dokter dan dokter gigi, yang terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi. KKI bertanggung jawab kepada Presiden dan berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
KKI mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan prakterk kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis. KKI mempunyai tugas meregistrasi dokter dan dokter gigi, mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi dan melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktek kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing. Standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi yang disahkan Konsil ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran Indonesia dengan kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi pendidikan kedokteran, asosiasi institusi pendidikan kedokteran gigi, dan asosiasi rumah sakit pendidikan.
KKI mempunyai wewenang:
     menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi,
     menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi,
     mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi,
     melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi,
     mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi,
     melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh Organisasi Profesi,
     melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh organisasi profesi, atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi.
Susunan organisasi Konsil Kedokteran Indonesia terdiri atas:
     Konsil Kedokteran
     Konsil Kedokteran Gigi.
Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi masing-masing terdiri atas 3 divisi yaitu:
     divisi registrasi,
     divisi standar pendidikan profesi,
     divisi pembinaan.
Jumlah anggota Konsil Kedokteran Indonesia berjumlah 17 orang yang terdiri dari unsur-unsur yang berasal dari :
     Organisasi Profesi Kedokteran 2 orang,
     Organisasi Profesi Kedokteran Gigi 2 orang,
     Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran 1 orang,
     Asosiasi Institusi Pendidikan Kedoktan Gigi 1 orang,
     Kolegium Kedokteran 1 orang,
     Kolegium Kedokteran Gigi 1 orang,
     Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan 2 orang,
     Tokoh Masyarakat 3 orang,
     Departemen Kesehatan 2 orang,
     Departemen Pendidikan Nasional 2 orang.
Keanggotaan KKI untuk pertama kali ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri Kesehatan (pasal 84 Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran).

[sunting] Sertifikat Kompetensi bagi Dokter
Sertifikat Kompetensi perlu dibuat bagi Dokter lulusan sebelum 29 April 2007 dan belum mengajukan pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) ke Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Proses pembuatan Sertifikat Kompetensi ini hanya berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2007 (batas terakhir pengajuan STR ke KKI berdasarkan surat KKI No. KK. 01.03/KKI/Reg/IV/301). Sertifikat Kompetensi akan dikirim ke alamat korespondensi yang tercantum dalam formulir pendaftaran dengan Pos Tercatat.
[sunting] Surat Tanda Registrasi (STR)
Surat Tanda Registrasi adalah pencatatan resmi dokter dan dokter gigi yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu, serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan sesuai kompetensinya. Registrasi yang memenuhi persyaratan dan melewati proses verifikasi, konfirmasi, validasi dan penandatanganan oleh Registar maka terbitlah Surat Tanda Registrasi (STR). Surat Tanda Registrasi tersebut menjadi bukti tertulis yang diberikan oleh KKI bagi dokter dan dokter gigi.
[sunting] Lihat pula

Portal Kedokteran

     Dokter
     Penyakit
     Kedokteran gigi
[sunting] Referensi
1.    ^ AHIMA e-HIM Work Group on the Legal Health Record. (2005). "Update: Guidelines for Defining the Legal Health Record for Disclosure Purposes.". Journal of AHIMA 78 (8): 64A–G.
2.    ^ Coulehan JL, Block MR (2005). The Medical Interview: Mastering Skills for Clinical Practice (edisi ke-5th ed.). F. A. Davis. ISBN 0-8036-1246-X.
[sunting] Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Kedokteran

     (id) Departemen Kesehatan RI
     (id) Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
     (id) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (baru) dr Anis Sundari 19:56, 30 Agustus 2007 (UTC)
     (id) Konsil Kedokteran Indonesia / The Indonesian Medical Council dr Anis Sundari 19:56, 30 Agustus 2007 (UTC)
     (en) NLM (Situs Perpustakaan Nasional Departemen Kesehatan AS, berisi sumber referensi untuk dokter dan pasien)
     (en) Kamus Online Kedokteran
     (en) eMedicine Situs Artikel Kedokteran
     (en) New Media Medicine Forum diskusi untuk para dokter
     (en) PLoS Medicine Situs jurnal kedokteran
[sembunyikan]
l • b • s
Kedokteran
   
Cabang ilmu kesehatan
Anestesiologi • Bedah • Dermatologi • Ginekologi • Kedaruratan medis • Kedokteran rehabilitasi medis • Kedokteran umum • Kesehatan kerja • Kesehatan masyarakat • Neurologi • Obstetri • Penyakit dalam • Patologi • Pediatri • Psikiatri • Radiologi • THT-KL

   
Cabang ilmu penyakit dalam
Endokrinologi • Gastroenterologi • Hematologi • Kardiologi • Kedokteran perawatan intensif • Nefrologi • Onkologi • Penyakit infeksi • Pulmonologi • Rheumatologi

   
Cabang ilmu bedah
Bedah umum • Bedah anak • Bedah kulit • Bedah ginekologi • Bedah jantung dan pembuluh darah • Bedah mata • Bedah mulut dan maksilofasial • Bedah ortopedi • Bedah plastik • Bedah saraf • Bedah trauma • Bedah urologi • Bedah pembuluh darah • Bedah tumor • Otolaringologi • Transplantasi organ


Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteran"
Kategori: Kedokteran
Kategori tersembunyi: Artikel yang layak digabungkan
Peralatan pribadi
     Fitur baru
     Masuk log / buat akun
Ruang nama
     Artikel
     Diskusi
Varian
Tampilan
     Baca
     Sunting
     Versi terdahulu
Tindakan
     ↑
Cari

 

Navigasi
     Halaman Utama
     Perubahan terbaru
     Peristiwa terkini
     Halaman sembarang
Komunitas
     Warung Kopi
     Portal komunitas
     Bantuan
Wikipedia
     Tentang Wikipedia
     Pancapilar
     Kebijakan
     Menyumbang
Cetak/ekspor
     Buat buku
     Unduh sebagai PDF
     Versi cetak
Kotak peralatan
     Pranala balik
     Perubahan terkait
     Halaman istimewa
     Pranala permanen
     Kutip halaman ini
Bahasa lain
     Afrikaans
     Alemannisch
     Aragonés
     العربية
     ܐܪܡܝܐ
     Asturianu
     Aymar aru
     Azərbaycan
     Башҡорт
     Žemaitėška
     Беларуская
     Беларуская (тарашкевіца)
     Български
     Bamanankan
     বাংলা
     Brezhoneg
     Bosanski
     Català
     Cebuano
     Česky
     Kaszëbsczi
     Чӑвашла
     Cymraeg
     Dansk
     Deutsch
     Ελληνικά
     English
     Esperanto
     Español
     Eesti
     Euskara
     Estremeñu
     فارسی
     Suomi
     Võro
     Français
     Arpetan
     Furlan
     Frysk
     Gaeilge
     Galego
     Gaelg
     עברית
     हिन्दी
     Hrvatski
     Kreyòl ayisyen
     Magyar
     Հայերեն
     Interlingua
     Interlingue
     Ido
     Íslenska
     Italiano
     ᐃᓄᒃᑎᑐᑦ/inuktitut
     日本語
     Basa Jawa
     ქართული
     Qaraqalpaqsha
     한국어
     Kurdî
     Кыргызча
     Latina
     Ladino
     Lëtzebuergesch
     Limburgs
     ລາວ
     Lietuvių
     Latviešu
     Македонски
     മലയാളം
     मराठी
     Bahasa Melayu
     Malti
     Mirandés
     မြန်မာဘာသာ
     Nāhuatl
     Nnapulitano
     Plattdüütsch
     Nedersaksisch
     नेपाली
     नेपाल भाषा
     Nederlands
     ‪Norsk (nynorsk)‬
     ‪Norsk (bokmål)‬
     Novial
     Occitan
     Иронау
     Polski
     پښتو
     Português
     Runa Simi
     Română
     Русский
     संस्कृत
     Саха тыла
     Sardu
     Sicilianu
     Scots
     Srpskohrvatski / Српскохрватски
     සිංහල
     Simple English
     Slovenčina
     Slovenščina
     Shqip
     Српски / Srpski
     Seeltersk
     Basa Sunda
     Svenska
     தமிழ்
     Тоҷикӣ
     ไทย
     Tagalog
     Türkçe
     Татарча/Tatarça
     Українська
     اردو
     Vèneto
     Tiếng Việt
     Volapük
     Walon
     Winaray
     Wolof
     ייִדיש
     中文
     Bân-lâm-gú
     Halaman ini terakhir diubah pada 23:43, 27 Juni 2010.
     Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
     Kebijakan privasi
     Tentang Wikipedia
     Penyangkalan
    
    

sombong x rendah hati

Lawan rendah hati adalah sifat sombong. Tentang kesombongan, ditegaskan oleh Allah SWT dalam sebuah hadits qudsi :

الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِ، وَالْعَظَمَةُ ِإزَاِريْ، فَمَنْ نَازَعَنِيْ ِفيْهِمَا قَََصَمْـتُهُ وَلاَ أُبَالِيْ

Kesombongan adalah selendang-Ku, keagungan adalah sarung-Ku. Siapa melepaskan kedua pakaian itu dari-Ku, maka Aku akan membinasakannya dan tidak akan Aku berikan rahmat kepadanya. (HR Muslim)

Syaikh az-Zarnuji memberi nasihat kepada kita agar menjauhi sifat sombong dalam sebuah syair yang tercantum dalam kitab karya beliau, yaitu “Ta‘lîm al-Muta‘allim” :

وَالْكِبْرِيَاءُ لِرَبِّـنَا صِـفَةٌ بِهِ * مَخْصُوْصَةٌ فَتَجَـنَّبْـنَهَا وَاتَّقِى

Kesombongan adalah satu sifat yang dimiliki Tuhan kita
Maka jauhilah sifat itu dan takutlah ( jagalah) dirimu

Mengapa terkadang bahkan seringkali kita sombong? Kenapa setan berhasil menanamkan sifat itu pada diri kita? Biasanya kita akan menyombongkan diri karena kelebihan yang kita miliki. Namun, adakalanya kita bersikap sombong justru untuk menutupi kekurangan kita. Banyak orang berkata,

“Sudah miskin, sombong pula.”
“Tak punya ilmu tapi lagaknya seperti ahli hadits.”
“Air beriak tanda tak dalam.”
“Tong kosong memang berbunyi nyaring.”

Banyak lagi ungkapan yang menunjukkan kesombongan. Kesombongan sebenarnya tak mempunyai kelebihan sedikit pun. Satu-satunya kelebihan yang dimiliki hanyalah sifat sombong itu sendiri. Dan, sungguh, itu sebuah kerugian.

Berikut ini penulis uraikan hal-hal yang bisa membuat diri kita menjadi sombong. Dengan mengetahuinya, maka kita bisa memohon kepada Allah agar terhindar dari sifat ini. Semoga Allah menjauhkan diri kita dari sifat sombong dan memelihara kita dengan sifat tawadhu‘, amin.

a. Harta
Harta bisa menjadikan diri kita merasa bangga yang berlebihan terhadap diri sendiri. Harta juga yang membuat kita pamer kepada orang lain, khususnya kepada orang yang tidak sekaya kita, apalagi terhadap orang-orang miskin.

Mungkin kita akan berkata, “Saya berhak sombong karena harta saya melimpah-ruah. Kekayaan saya dimakan 7 (tujuh) turunan juga tidak akan habis. Mulai dari anak, putu (bahasa Jawa, artinya cucu), buyut (cicit), canggah (piut), wareng (anggas), udeg-udeg (piut-miut) dan gantung siwur (keturunan ketujuh).”

Dalam Al-Qur’an al-Karim, Allah membuat perumpamaan orang sombong karena kekayaan kebun yang dimiliki.

Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.

Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikit pun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu,

dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat.”
(QS al-Kahfi [18] : 32-34)

Pertanyaannya adalah, “Apakah kita memang berhak sombong karena harta segunung?”
Ada sebuah kisah yang akan mengingatkan kita bahwa harta kekayaan yang kita miliki nilainya sangat sedikit. Pada suatu malam Khalifah Harun ar-Rasyid sedang gelisah, kemudian beliau meminta pengawalnya untuk mengundang seorang ulama ahli hikmah. Sesampai di istana, ulama tersebut disuguhi hidangan dan minuman air putih. Singkat cerita, terjadilah percakapan antara khalifah dengan sang ulama. Harun berkata,

“Kyai, saat ini saya sedang gelisah. Mohon nasihat dari Kyai agar pikiran saya tenang, hati pun tidak resah. Saya ingin mengaji.”

“Baginda, sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas jamuan ini. Kalau boleh, saya ingin bertanya,” kata sang ulama.
“Silakan, Kyai.”
“Begini, Baginda. Harga segelas air putih ini berapa ya?”

“Saya kira mau bertanya apa, Kyai. Harga segelas air putih itu murah sekali, hanya beberapa dirham. Kalau Kyai mau, nanti saya kirim berbotol-botol ke rumah Kyai. Bila perlu, sebanyak air di kolam istana.”
Sang ulama tersenyum tulus mendengar tawaran Harun ar-Rasyid. Baginya, senyum adalah ibadah, sebagaimana dicontohkan sang teladan mulia, Nabi Muhammad saw. Selanjutnya, ulama itu pun menjawab,
“Terima kasih atas kemurahan hati, Baginda. Kalau diperkenankan saya ingin bertanya lagi. Misalnya saja musim ini musim kemarau yang sangat panjang, sehingga kerajaan ini dan kerajaan-kerajaan lain kekeringan—hanya tersisa satu gelas air ini saja yang bisa diminum. Kira-kira, Baginda mau membeli segelas air ini dengan harga berapa?” lanjut sang ulama.
Suasana hening sejenak. Harun ar-Rasyid mengerutkan keningnya untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan sang ulama—pertanyaan yang baginya sungguh aneh. Namun, dia percaya tidak mungkin sang ulama akan sembarangan bertanya, pasti ada hikmah di balik itu semua. Lalu sang Khalifah pun menjawab dengan mantap,
“Kyai, kalau memang itu terjadi, maka berdasarkan fiqh bahwa mempertahankan hidup hukumnya wajib, saya akan membeli segelas air putih itu dengan seluruh kerajaan saya beserta isinya. Harta bisa dicari Kyai, asalkan kita masih hidup.”
Sang ulama mengangguk pelan tanpa suara, menunjukkan dia benar-benar mengerti bahwa Harun bersungguh-sungguh dengan jawabannya. Dengan suara yang begitu tenang dan lembut, sang ulama melanjutkan nasihatnya,
“Begitu ya, Baginda. Kalau memang itu yang akan Baginda lakukan; maka ingatlah, ternyata seluruh harta kekayaan Baginda—kerajaaan beserta isinya—hanya seharga segelas air putih ini. Betapa Allah Maha Kaya, sedangkan kita makhluk yang fakir.”
Suasana kembali hening, kali ini lebih lama dari sebelumnya. Tiba-tiba, air mata menetes membasahi pipi Khalifah Harun ar-Rasyid. Sambil menangis, sang Khalifah berkata ,
“Kyai... Terima kasih atas nasihat bijaknya.”
Kisah di atas juga tercantum di buku tulisan Dr. ‘Aidh al-Qarni yang berjudul “Nikmatnya Hidangan Al-Qur’an (‘Alâ Mâidati Al-Qur’an)”, dengan versi yang berbeda namun intinya sama. Wallâhu a‘lam bish-shawâb. Seorang ulama bertanya kepada Khalifah Harun ar-Rasyid,

“Jika engkau tidak diizinkan Allah untuk meminum seteguk air-Nya, dapatkah kiranya engkau menebusnya dengan kekayaan dari kerajaanmu?”
“Demi Allah, tidak!” jawab Harun.
“Wahai Harun, dapatkah engkau menebus air yang telah engkau keluarkan dengan setengah perbendaharan kerajaanmu?”
Maksud air yang telah dikeluarkan adalah keringat, air seni dan sejenisnya. Bila Harun ar-Rasyid tidak bisa berkeringat, buang air kecil dan meneteskan air mata, apakah bisa ditukar dengan setengah perbendarahaan kerajaannya? Mendengar pertanyaan itu, Harun sadar bahwa apa yang dia miliki hanya sedikit saja. Dengan keyakinan mantap, Harun menjawab,
“Tidak, demi Allah. Kerajaan yang nilainya tidak lebih banyak dari seteguk air, bukanlah kerajaan yang sesungguhnya.”
Dari cerita tersebut, tidakkah kita sadar bahwa kita ini fakir? Apakah layak kalau kita sombong karena harta yang kita miliki?
Barangkali kita akan berkilah, “Ah, itu kan misalnya, hanya sebuah cerita; kalau musim kemarau berkepanjangan sehingga semua negara kekeringan. Itu dogma, tidak akan terjadi, apalagi di Indonesia. Di negara kita, air melimpah, banyak perusahaan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan), bahkan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) pun masih aman-aman saja.”
Kalau memang itu argumentasi kita, apakah kita tidak tahu bahwa Allah Maha Kuasa (Al-Qâdir) untuk mengembalikan kita seperti bayi lagi yang tidak punya harta sesen pun, dan itu bisa terjadi dalam hitungan detik sebagaimana Qarun dan seluruh hartanya? Tidak ingatkah kita bagaimana tsunami di Aceh telah meluluh-lantakkan semua bangunan? Apa kita lupa bagaimana gempa yang terjadi di nusantara serta belahan lain bumi ini telah meratakan semua rumah dan gedung? Harta yang kita kumpulkan bertahun-tahun, langsung lenyap dalam sekejap.

Mungkin kita masih menampik fakta tersebut dengan berkata, “Itu kan memang daerah rawan. Rumah saya di daerah aman, tidak akan ada tsunami atau gempa. Jadi tidak perlu kuatir.”

Kalau memang itu dalil kita, lupakah kita bahwa setiap musim liburan/lebaran, ada saja rumah, kompleks pertokoan atau pasar yang terbakar; dengan penyebab klasik, yaitu listrik korslet (hubungan arus singkat)? Padahal sudah ada pengaman listrik seperti sekering dan MCB (Mini Circuit Breaker)? Bukankah sudah kita lihat bersama-sama bagaimana banjir melanda berbagai wilayah negeri ini termasuk kota besar seperti Jakarta? Dalih apa lagi yang akan kita ajukan?
Bermegah-megahan dalam harta dan segala yang bersifat kebendaan bisa melalaikan kita akan pertemuan yang pasti di hari yang dijanjikan. Terlalu sibuk dalam sarana dan melupakan tujuan utama adalah suatu kebangkrutan. Bermegah-megahan dalam harta berarti usaha memperkaya diri dengan mengumpulkan dan menimbun kekayaan materi untuk dinikmati, tetapi tidak dinafkahkan sesuai hak dan kewajiban. Dengan demikian, itu justru berarti kemelaratan yang menyibukkan. Umur habis untuk mencari tetapi hakikatnya tanpa hasil.
Siapa yang mendahulukan bentuk daripada isi, mendahulukan kulit luar daripada niat dan tujuan utama, mendahulukan dunia daripada akhirat, dan mendahulukan makhluk daripada Khaliq adalah seorang hamba yang sesat jalan dan buruk nasibnya di akhirat kelak.
Sudah lupakah kita bahwa seluruh nikmat yang kita terima adalah anugerah Allah? Apakah kita mengira bahwa nikmat itu akan kekal selamanya? Apakah kita tidak memperhatikan firman Allah bahwa yang berhak sombong hanyalah Beliau Yang Maha Memiliki Kebesaran (Al-Mutakabbir)? Kalau kita mengenakan pakaian kesombongan, bukankah itu berarti kita menantang Allah? Tidakkah itu mengandung maksud bahwa kita memproklamirkan diri sebagai tuhan? Kalau sudah begitu, siapakah yang sanggup melawan Allah, Penguasa Alam Semesta (Mâlik Al-Mulk), Raja Diraja (Al-Malik) dengan semua ke-Mahagagahan dan ke-Mahaperkasaan-Nya? Wal ‘iyâdzu billâh.
Rasulullah Muhammad saw. bersabda :

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْـقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Tidaklah masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat kesombongan sebesar dzarrah (atom). (HR Bukhari)

Menyadari kefakiran kita, marilah kita bersama-sama bermunajat kepada Allah :

اللَّهُمَّ لاَمَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ رَاۤدَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Ya Allah, tiada yang dapat mencegah apa yang Engkau anugerahkan, tiada juga yang memberi apa yang Engkau cegah, tiada pula yang dapat menolak apa yang Engkau tetapkan. Tidak berguna dan tidak pula dapat menyelamatkan seseorang dari kekayaan, kedudukan, anak, pengikut dan kekuasaannya. Yang menyelamatkan dan berguna baginya hanyalah anugerah dan rahmat-Mu.

Daftar Pustaka :
•    ‘Aidh al-Qarni, Dr, “Nikmatnya Hidangan Al-Qur’an (‘Alâ Mâidati Al-Qur’an)”, Maghfirah Pustaka, Cetakan Kedua : Januari 2006
•    ‘Aidh al-Qarni, Dr, “Sentuhan Spiritual ‘Aidh al-Qarni (Al-Misk wal-‘Anbar fi Khuthabil-Mimbar)”, Penerbit Al Qalam, Cetakan Pertama : Jumadil Akhir 1427 H/Juli 2006
•    Az-Zarnuji, asy-Syaikh, “Ta‘lîm al-Muta‘allim”
•    M. Quraish Shihab, Dr, “‘Menyingkap’ Tabir Ilahi – Al-Asmâ’ al-Husnâ dalam Perspektif Al-Qur’an”, Penerbit Lentera Hati, Cetakan VIII : Jumadil Awal 1427 H/September 2006