MAFIA BIKIN KAYA kadang BIKIN SENGSARA

Selasa, 28 Februari 2012

bencana alam

 
 
Alam n bencana
Secara ekologis, manusia adalah bagian dari lingkungan hidup. Komponen yang ada di sekitar manusia yang sekaligus sebagai sumber mutlak kehidupannya merupakan lingkungan hidup manusia. Lingkungan hidup inilah yang menyediakan berbagai sumber daya alam yang menjadi daya dukung bagi kehidupan manusia dan komponen lainnya. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang berguna bagi manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik untuk masa kini maupun masa mendatang. Kelangsungan hidup manusia tergantung dari  keutuhan lingkungannya, sebaliknya keutuhan lingkungan tergantung bagaimana kearifan manusia dalam mengelolanya. Oleh karena itu, lingkungan hidup tidak semata‑mata dipandang sebagai penyedia sumber daya alam serta sebagai daya dukung kehidupan yang harus dieksploitasi, tetapi juga sebagai tempat hidup yang mensyaratkan adanya keserasian dan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan hidup.Masalah lingkungan hidup dapat muncul karena adanya pemanfaatan sumber daya alam dan jasa‑jasa lingkungan yang berlebihan sehingga meningkatkan berbagai tekanan terhadap lingkungan hidup, baik dalam bentuk kelangkaan sumber daya dan pencemaran maupun kerusakan lingkungan lainnya. Berbagai masalah lingkungan hidup, terutama yang berkaitan dengan pemanasan global, kepunahan jenis flora dan fauna serta melebarnya lubang lapisan ozon, pencemaran dan kemiskinan, telah menjadi masalah global karena meliputi seluruh bagian bumi. Tak satu pun bangsa dan negara di dunia yang luput dari dampak yang ditimbulkan oleh berbagai masalah tersebut. 

PANDANGAN GLOBAL AGAMA MENYOROTI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP  

Kristen

Alkitab memperingatkan bahwa kerusakan alam selama ini adalah karena ulah dan kejahatan manusia. Mazmur (107:33-34), misalnya, menyatakan: “Dibuat-Nya sungai-sungai menjadi padang gurun, dan pancaran-pancaran air menjadi tanah gersang, tanah yang subur menjadi padang asin, oleh sebab kejahatan orang-orang yang diam di dalamnya“. Alkitab sebenarnya tidak pernah menyaksikan bahwa Tuhan memberikan hak kepada manusia untuk menguasai dan mengusahakan alam dan sumber dayanya secara eksploitatif dan seenaknya. Sebaliknya, manusia dituntut tanggung jawabnya untuk memelihara dan mengasihi segala ciptaan-Nya.

Hindu

Di dalam Mahabaratha terdapat keterangan bahwa alam adalah pernberi segala keinginan dan alam adalah sapi perah yang selalu mengeluarkan susu (kenikmatan) bagi yang menginginkannya.Ungkapan ini mengandung arti bahwa bumi atau alam yang diibaratkan sebagai sapi perah harus dipelihara dengan baik sehingga banyak mengeluarkan kebutuhan yang diperlukan oleh manusia. Kalau sapi perah itu tidak dipelihara, apalagi dibantai, niscaya ia tidak akan mengeluarkan susu lagi untuk kehidupan manusia. Dengan kata lain, alam ini apabila dieksploitasi akan membuat manusia sengsara.

Budha

Dalam Karaniyametta Sutta disebutkan, “…hendaklah ia berpikir semoga semua makhluk berbahagia. Makhluk hidup apapun juga, yang lemah dan yang kuat tanpa kecuali, yang panjang atau yang besar, yang sedang, pendek, kecil atau gemuk, yang tampak atau tak tampak, yang jauh ataupun yang dekat, yang terlahir atau yang akan lahir, semoga semua makhluk berbahagia“. Hal ini mengandung arti bahwa agama Budha menolak terjadinya pencemaran dan perusakan alam dan segenap potensinya. 

BAGAIMANA SIKAP RAMAH LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM ?

Melalui Kitab Suci Al-Qur’an, Allah telah memberikan informasi spiritual kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Informasi tersebut memberikan sinyalamen bahwa manusia harus selalu menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak menjadi rusak, tercemar bahkan menjadi punah, sebab apa yang Allah berikan kepada manusia semata-mata merupakan suatu amanah. Melalui Kitab Suci yang Agung ini (Al-Qur’an) membuktikan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap ramah lngkungan. Firman Allah SWT Di dalam Al-Qur’an sangat jelas berbicara tentang hal tersebut.  Sikap ramah lingkungan yang diajarkan oleh agama Islam kepada manusia dapat dirinci sebagai berikut : 

1.   Agar manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah  lingkungan serta melestarikannya 

Perhatikan surat Ar Ruum ayat 9 dibawah ini :
ayat-1.jpg
Artinya : Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.  Pesan yang disampaikan dalam surat Ar Ruum ayat 9  di atas menggambarkan agar manusia tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang dikwatirkan terjadinya kerusakan serta kepunahan sumber daya alam, sehingga tidak memberikan sisa sedikitpun untuk generasi mendatang. Untuk itu Islam mewajibkan agar manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah  lingkungan serta melestarikannya.Mengolah serta melestarikan lingkungan tercermin secara sederhana dari  tempat tinggal (rumah) seorang muslim. Rasulullah SAW menegaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani :”Dari Abu Hurairah : jagalah kebersihan dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan. Sesungguhnya Allah menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. Dan tidak akan masuk syurga, kecuali orang-orang yang bersih” . (HR. Thabrani). Dari Hadits di atas memberikan pengertian bahwa manusia tidak boleh kikir untuk membiayai diri dan lingkungan secara wajar untuk menjaga kebersihan agar kesehatan diri dan keluarga/masyarakat kita terpelihara.Demikian pula, mengusahakan penghijauan di sekitar tempat tinggal dengan menanamkan pepohonan yang bermanfaat untuk kepentingan ekonomi dan kesehatan, disamping juga dapat memelihara peredaran suara yang kita hisap agar selalu bersih, bebas dari pencemaran.Dalam sebuah Hadits disebutkan :”Tiga hal yang menjernihkan pandangan, yaitu menyaksikan pandangan pada yang hijau lagi asri, dan pada air yang mengalir serta pada wajah yang rupawan (HR. Ahmad) 

2.  Agar manusia tidak berbuat kerusakan terhadap lingkungan

Di dalam surat Ar Ruum ayat 41 Allah SWT memperingatkan bahwa terjadinya kerusakan di darat dan di laut akibat ulah manusia.  ayat-2.jpg
Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).  Serta surat Al Qashash ayat 77 menjelaskan sebagai berikut :ayat-3.jpg
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.  Firman  Allah SWT di dalam surat Ar Ruum ayat 41 dan surat Al Qashash ayat 77 menekankan agar manusia berlaku ramah terhadap lingkungan (environmental friendly) dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi ini. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Anas, dijelaskan bahwa : ”Rasulullah ketika berwudhu’ dengan (takaran air sebanyak) satu mud dan mandi (dengan takaran air sebanyak) satu sha’ sampai lima mud”  (HR. Muttafaq ’alaih). Satu mud sama dengan 1 1/3 liter menurut orang Hijaz dan 2 liter menurut orang Irak (lihat Lisanul Arab Jilid 3 hal 400). Padahal hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahputra (2003) membuktikan bahwa rata-rata orang berwudhu’ sebanyak 5 liter. Hal ini membuktikan bahwa manusia sekarang cenderung mengekploitasi sumber daya air secara berlebihan, atau dengan kata lain, setiap manusia menghambur-hamburkan air sebanyak 3  sampai  3 2/3 liter setiap orangnya setiap kali mereka berwudhu’.  Dalam Hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi pernah bersabda :”Hati-hatilah terhadap dua macam kutukan; sahabat yang mendengar bertanya : Apakah dua hal itu ya Rasulullah ? Nabi menjawab : yaitu  orang yang membuang hajat ditengah jalan atau di tempat orang yang berteduh” Di dalam Hadits lainnya ditambah dengan membuang hajat di tempat sumber air Dari keterangan di atas, jelaslah aturan-aturan agama Islam yang menganjurkan untuk menjaga kebersihan dan lingkungan. Semua larangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah agar tidak mencelakakan orang lain, sehingga terhindar dari musibah yang menimpahnya.Islam memberikan panduan yang cukup jelas bahwa sumber daya alam merupakan daya dukung bagi kehidupan manusia, sebab fakta spritual menunjukkan bahwa terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, serta bencana alam lainnya lebih banyak didominasi oleh aktifitas manusia. Allah SWT Telah memberikan fasilitas daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, secara yuridis fiqhiyah berpeluang dinyatakan bahwa dalam perspektif hukum Islam status hukum pelestarian lingkungan hukumnya adalah wajib (Abdillah, 2005 : 11-12). 

3.  Agar manusia selalu membiasakan diri bersikap ramah terhadap lingkungan  

Di dalam Surat Huud ayat 117, Allah  SWT berfirman :
 ayat-4.jpg
Artinya : Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. 
Fakta spritual yang terjadi selama ini membuktikan bahwa Surat Huud ayat 117 benar-benar terbukti. Perhatikan bencana alam banjir di Jakarta, tanah longsor yang di daerah-daerah di Jawa Tengah, intrusi air laut, tumpukan sampah dimana-mana, polusi udara yang tidak terkendali, serta bencana alam di daerah atau di negara lain membuktikan bahwa Allah akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, melainkan penduduknya terdiri dari orang-orang yang berbuat kebaikan terhadap lingkungan.Dalam suatu kisah diriwayatkan, ada seorang penghuni surga. Ketika ditanyakan kepadanya perbuatan apakah yang dilakukannya ketika di dunia hingga ia menjadi penghuni surga?. Dia menjawab bahwa selagi di dunia, ia pernah menanam sebuah pohon. Dengan sabar dan tulus, pohon itu dipeliharanya hingga tumbuh subur dan besar. Menyadari akan keadaannya yang miskin ia teringat bunyi sebuah hadits Nabi, “Tidak seorang muslim yang menanam tanaman atau menyemaikan tumbuh-tumbuhan, kemudian buah atau hasilnya dimakan manusia atau burung, melainkan yang demikian itu adalah shodaqoh baginya”. Didorong keinginan untuk bersedekah, maka ia biarkan orang berteduh di bawahnya, dan diikhlaskannya manusia dan burung memakan buahnya. Sampai ia meninggal pohon itu masih berdiri hingga setiap orang (musafir) yang lewat dapat istirahat berteduh dan memetik buahnya untuk dimakan atau sebagai bekal perjalanan. Burung pun ikut menikmatinya. Riwayat tersebut memberikan nilai yang sangat berharga sebagai bahan kontemplasi, artinya dengan adanya kepedulian terhadap lingkungan memberikan dua pahala sekaligus, yakni pahala surga dunia berupa hidup bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang bersih, indah dan hijau, dan pahala surga akhirat kelak di kemudian hari.Untuk mendapatkan dua pahala tersebut seorang manusia harus peduli terhadap lingkungan, apalagi manusia telah diangkat oleh Allah sebagai khalifah. Hal ini dapat dilihat pada surat Al-Baqarah ayat 30 berikut : 
ayat-5.jpg 
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Kekhalifahan menuntut manusia untuk memelihara, membimbing dan mengarahkan segala sesuatu agar mencapai maksud dan tujuan penciptaanNya. Karena itu, Nabi Muhammad SAW melarang memetik buah sebelum siap untuk dimanfaatkan, memetik kembang sebelum mekar, atau menyembelih binatang yang terlalu kecil. Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan agar selalu bersikap bersahabat dengan segala sesuatu sekalipun tidak bernyawa. Al-Qu’an tidak mengenal istilah ”penaklukan alam” karena secara tegas Al-Qur’an menyatakan bahwa yang menaklukan alam untuk manusia adalah Allah. Secara tegas pula seorang muslim diajarkan untuk mengakui bahwa ia tidak mempunyai kekuasaan untuk menundukkan sesuatu kecuali dengan penundukan Allah (Shihab, 1996 : 492-493).
 

KONTEMPLASI  BAGI UMAT ISLAM 

Secara ekologis pelestarian lingkungan merupakan keniscayaan ekologis yang tidak dapat ditawar oleh siapapun dan kapanpun. Oleh karena itu, pelestarian lingkungan tidak boleh tidak harus dilakukan oleh manusia. Sedangkan secara spiritual fiqhiyah Islamiyah Allah SWT memiliki kepedulian ekologis yang paripurna. Paling tidak dua pendekatan ini memberikan keseimbangan pola pikir bahwa lingkungan yang baik berupa sumber daya alam yang melimpah yang diberikan Allah SWT kepada manusia tidak akan lestari dan pulih (recovery) apabila tidak ada campur tangan manusia. Hal ini diingatkan oleh Allah dalam Surat Ar Ra’d ayat 11 :
 ayat-6.jpg
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan  yang ada pada diri mereka sendiri. 
Umat Islam selalu berkeyakinan untuk tidak terperosok pada kesalahan yang kedua kalinya. Kejadian yang sangat dasyat yang kita alami akhir-akhir ini, sebut saja bencana alam Tsunami misalnya, pencemaran udara, pencemaran air dan tanah, serta sikap rakus pengusaha dengan menebang habis hutan tropis melalui aktifitas illegal logging, serta sederet bentuk kerusakan lingkungan hidup lainnya, haruslah menjadi pelajaran yang sangat berharga. Hal ini ditegaskan oleh dalam firmanNya di dalam surat Al-Hasyr ayat 2 :   ayat-7.jpg 
”Maka ambillah  (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan” 
Bersikaplah menjadi pelaku aktif dalam mengolah  lingkungan serta melestarikannya, tidak berbuat kerusakan terhadap lingkungan, dan selalu membiasakan diri bersikap ramah terhadap lingkungan.  

REFERENSI : 

  1. Abdillah, M. 2005. Fikih Lingkungan.  UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
  2. Harahap, A, dkk. 1997. Islam dan Lingkungan Hidup. Penerbit Yayasan Swarna Bhumy, Jakarta.
  3. Kahar, M.A., 1996. Almanak Lingkungan Hidup Indonesia 1995/1996. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Jakarta.
  4. Kementerian Lingkungan Hidup, 2002. Himpunan Peraturan Perundang-undangan dibidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pengendalian Dampak Lingkungan. Jakarta
  5. Shihab, M. Quraish, 1996. Wawasan Al-Qu’an, Mizan. Bandung.
  6. Syahputra, B. 2003. Pola Pemanfaatan air di Kecamatan Kalasan, Sleman,
    Yogyakarta.
    Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.







17 rekening gendut perwira


Selasa, Februari 28, 2012


|

Kepala PPATK Ungkap Rekening Gendut Jenderal




Jakarta-ORBIT: Kasus rekening gendut perwira polisi sudah lama mencuat ke permukaan, namun tidak ada tidak lanjutnya. Kini Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap rekening gendut para jenderal.
Informasi dihimpun Harian Orbit Senin (20/2), kepala PPATK M Yusuf (foto)menjelaskan, ihaknya menemukan transaksi mencurigkan milik aparat Kepolisian. Transaksi mencurigkan itu dilakukan bervariatif.
“Ada perwira, ada perwira menengah dan ada juga jenderal. Itukan sudah lama,” jelas Yusuf, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR, kemarin. Yusuf mengaku dalam menelusuri transaksi mencurigakan milik para jenderal itu, PPATK tidak mendapat tekanan.
Kalau pun ada tekanan, kata Yusuf, dirinya tidak akan takut. “Saya kan bekerja,” ungkapnya. Selain transaksi mencurigkan milik perwira di Kepolisian, PPATK juga menemukan laporan yang sama milik para perwira TNI.
“Hasil laporan kami, Tahun 2011 ada. Kita satukan rekening Polri dan TNI. Cuma undang-undang belum mengatur kalau TNI kita serahkan pada siapa. Karena itu, saya mau bertemu dengan Panglima TNI untuk membicarakan soal itu,” ujarnya.
Jangan Takut
Yusuf belum mau memerinci sejauh mana transaksi mencurigkan yang melibatkan TNI. “Yang pasti, ada soal itu. Kami masih proses. Masih dianalisis. Kalau proses penelusuran transaksi mencurigkan itu sudah selesai, akan dilaporkan ke penegak hukum,” katanya.
Sementara anggota Komisi III DPR mempertanyakan alasan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencoret laporan tentang temuan 2.000 transaksi mencurigakan milik anggota DPR.
“Kenapa dicoret, PPATK harus menjelaskan ini,” tegas Aboe Bakar dari PKS dalam Rapat Dengar Pendapat bersama PPATK di ruang Komisi III, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Ketua Komisi III DPR Benny K Harman memotivasi lembaga pimpinan Muhammad Yusuf itu. “Jangan takut, meski anggota DPR yang ditelusuri,” tegas Ketua DPP Partai Demokrat ini. Or-06
  share
 

Alexa Certified Traffic Ranking for harianorbit.com
[Valid RSS]

Spam Blocked

Leave a Reply






Minggu, 26 Februari 2012

mendiknas

ni Komentar Mendikbud soal Audit BPK di UI
Hindra Liu | Latief | Kamis, 19 Januari 2012 | 19:09 WIB
Dibaca: 2707
|
Share:
KOMPAS/BANAR FIL ARDHI Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh.
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, kementeriannya akan menurunkan tim ke Universitas Indonesia (UI) untuk menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkait adanya potensi kerugian uang negara senilai Rp 45 miliar dalam pengelolaan UI. Tim tersebut akan melakukan pengujian silang (cross check) terkait temuan BPK itu.
Yang paling penting, harus dipelajari apa rekomendasinya. Dari rekomendasi itu nanti akan ketahuan, apakah itu larinya ke tindak pidana korupsi atau masalah administratif.
-- Mohammad Nuh
"Itu yang kita tindaklanjuti," kata Nuh kepada para wartawan di sela-sela Rapat Kerja Pemerintah 2012 di Jakarta International Expo, Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Nuh mengatakan, dirinya belum mempelajari hasil audit tersebut. Mantan Rektor Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini meminta publik tak serta-merta mengartikan hasil audit BPK dengan tindak pidana korupsi. Menurutnya, bisa saja potensi kerugian negara ini berkaitan dengan masalah administratif yang bisa diselesaikan.
"Selain itu, setiap hasil temuan BPK pasti disertai rekomendasi. Oleh karena itu, yang paling penting, harus dipelajari apa rekomendasinya. Dari rekomendasi itu nanti akan ketahuan, apakah itu larinya ke tindak pidana korupsi atau masalah administratif," katanya.
Menurut anggota BPK, Rizal Jalil, potensi kerugian negara terjadi dalam dua kasus. Pertama, terkait perjanjian kerja sama bangun guna serah tanah milik UI (Asrama PGT) di Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, dengan PT NLL. Kerja sama itu, kata Rizal, tanpa sepengetahuan dan persetujuan Menteri Keuangan. Proyek ini dinilai berpotensi merugikan negara hingga Rp 41 miliar.
"Rektor UI melakukan kerja sama tanpa sepengetahuan, persetujuan Menteri Keuangan sebagai pejabat yang ditunjuk untuk mengelola aset negara. Itu bertentangan dengan PP Nomor 6 Tahun 2006 dan PP Nomor 38 Tahun 2008 tentang Aset Negara," kata Rizal, saat menyampaikan hasil audit kepada pimpinan DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Kasus kedua, lanjut Rizal, terkait ketidakcermatan dalam pelaksanaan kerja sama dengan JICA (Jepang) untuk membangun Rumah Sakit Pendidikan UI (RSP UI). Pembangunan RSP terlambat sehingga negara harus membayar denda komitmen sebesar 38.508.859 yen atau sekitar Rp 4 miliar.
Hasil audit Pengelolaan Dana Masyarakat Tahun Anggaran 2009-2011 di UI itu diterima Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.

Jumat, 24 Februari 2012

AYO PERANGI MAFIA: Khutbah Jum'at/kapan qiyamat

AYO PERANGI MAFIA: Khutbah Jum'at/kapan qiyamat

Khutbah Jum'at/kapan qiyamat


اَلْحَمْدُ ِللهِ الْقَائِلِ :

لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ اْلأَمْثَالُ
نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ ِالــهَ اِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ,
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الــِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله اُوْصِيْكُمْ وَاِيـَّايَ بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
 Sidang Jumaat yang dirahmati Allah,
Alhamdulillahi rabbil “alamin, kita masih diberi rahmat,nikmat, hidayah, kesehatan oleh Allah SWT dan  merupakan karuniaNya  pula sehingga kita  terhindar dari  bencana, seperti mewabahnya ulat berbulu yang terjadi di Probolimggo dan sekitarnya.Merupakan rahmat pula kita terhindar Bencana alam gempa bumi beserta tsunami yang terjadi di Jepang ataupun seperti di Aceh dulu, sehingga kini kita masih dapat menjalankan aktifitas sehari-hari seperti dapat shalat jum’at dengan tenang dll. Dengan sebaik-baiknya.
Hadirin yang berbahagia!
Mari kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.Insya Allah arti dan maksud taqwa kita sudah memakluminya. Singkatnya unsur taqwa ada 2 macam:yaitu:
1.Kita wajib menjalankan semua perintah Allah SWT.sebagai contoh: kita wajib menjalankan sholat 5 waktu, puasa, zakat, naik haji bagi yang kuasa dll.
2. Kita wajib menjauhi semua laranganNya; sebagi contoh: kita harus menjauhi Mo.limo (1.maling, termasuk korupsi, 2. madon (zina termasuk selingkuh), 3. minum minuman keras, apapun namanya, 4. madat. 5. main judi ) dsb.
Hadirin yang mulya!
Mari kita merenung sejenak, dan bertafakur, bahwa sekitar 1 bulan yang lalu, tepatnya Jum’at, tgl 11-3-11, telah terjadi  gempa bumi disertai tsunami, yang besarnya 8,9 sekala reiihcter, telah menghancurkan bangunan2, memorat-maritkan sarana dan prasarana dan ribuan manusia bergelimang sehingga tak bernyawa. Dsb. Demikian juga beberapa tahun yang lalu tepatnya tgl 26 Desember 2004, telah terjadi gempa diikuti tsunami besarnya sekitar 6,8 sekala Reikter, korbanya tak jauh beda dengan kejadian di Jepang. Dan masih banyak lagi kejadian alam yang harus kita renungi dan kita angan dengan sepenuh hati. Kenapa muncul ulat (uler) yang menjijikkan dan meresahkan yang jumlahnya tak karuan, padahal sebelumnya tak pernah ada? Mengapa terjadi bencana dan tsunami? Mengapa sering banjir? Mengapa bencana kok selalu bermunculan? Apakah itu peringatan dari Tuhan? Ataukah itu ujian Tuhan? Ataukah itu Hukuman Tuhan? Dari pertanyaan 2 itu para fakar jawabanya berbeda-beda. Ada yang menjawab itu merupakan prosesi alamiah belaka, ada yang menjawab: itu adalah peringatan Tuhan, ada yang mengatakan itu ujian Tuhan, ada pula yang mengatakan itu adalah hukuman Allah kepada umat yang sudah keterlaluan melanggar hukum yang telah digariskan oleh Allah SWT. Wallahu A’lam.
Hadirin, Yang mulya.
Dari peristiwa gempa dan tsunami yang pernah terjadi di dunia ini, yang besarnya di bawah 10 SR. sudah cukup menghancurkan beberapa asfek kehidupan dan membinasakan jutan jiwa, dsb. Coba kita bayangkan  dari  makna  S. Azilzalah:
“Apabilabumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsat”.
Demikian juga pada S.Al-Qoriah:
Tahukah enkau Apakah Qiyamat itu?
“pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan”
Dan Gunung2 seperti bulu yang dihambur-hamburkan’
Mungkin, ada yang bertanya berapa sekala rikter getaran saat hari qiyamat, yang jelas lebih dari kejadian di Jepang maupun di Aceh.
Dari kejadian gempa dan tsunami itu, Mungkin, Allah hanya memberikan sedikit gambaran  nyata kepada kita, begitulah contoh secuil, sebagai gambaran  jika terjadi qiyamat yang sesungguhnya nanti.
Dari antara kita, mungkin ada yang bertanya, bukankah 1 tahun lagi akan terjadi qiyamat? Sebagaimana telah difilemkan pada filem qiyamat 2012 itu. Bagi yang telah biasa buka internet, kata ilmuwan perbintangan  pada tahun 2055 akan terjadi tabrakan planet2 dijagat raya ini, dan itu katanya akan terjadi qiyamat.
Hadirin, yang Mulya.
Allah SWT Telah menciptakan jutaan atau bahkan milyaran atau bahkan lebih banyak bintang dalam langit ciptaan-NYA. Kumpulan bintang-bintang kemudian kita sebut dengan nama “galaksi (galaxy)”. Terdapat banyak galaksi yang hanya ALLAH saja yang tahu jumlahnya. Salah satunya adalah galaksi dimana bumi kita berada di dalamnya. Pusat dari galaksi kita adalah matahari. Dengan kuasa ALLAH diciptakan-NYA benda-benda langit dan planet berputar mengelilingi matahari. Kumpulan planet yang bergerak mengelilingi matahari, kemudian kita sebut dengan nama “tata surya (solar system)”. Begitu pula dengan galaxy lain yang memiliki pusatnya sendiri. Putaran planet terhadap pusat galaxy kemudian kita kenal dengan nama “orbital atau orbit”. Atas kehendak ALLAH jua, diciptakanlah galaksi-galaksi itu berputar dalam jangka waktu dan kecepatan serta arah yang dikehendaki ALLAH.
Jika kita pernah mendengar keterangan-keterangan dari web NASA, mereka pernah mengatakan bahwa sudah banyak planet yang berbalik arah putar, jika pada planet bumi kita ini matahari masih terbit dari arah timur, maka beberapa tahun ini terdapat fenomena baru yang menurut mereka planet lain sudah mulai berbalik arah dan matahari terbit dari arah barat. Dari sisi ilmiah, inilah pertanda akhir zaman mendekati kiamat, sebagaimana petunjuk dari Rasullullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Adalah kemudian menurut para ilmuwan dari sekian banyak planet yang berbalik arah putar, mereka menemukan adanya.
 Bahwa suatu saat nanti Planet X ini tertarik (ditarik) oleh gaya grafitasi matahari yang besar dalam tata surya kita, sehingga kemudian ia masuk ke dalam orbit planet-planet dalam keadaan berbalik arah, dan suatu masa nanti planet X akan bertabrakan dengan bumi. Ilmuwan menyebut 50 tahun lagi planet X (Nibiru) ini akan memasuki orbit tata surya kita, sejak ia ditemukan tahun 2003 lalu.bukankah  Berarti kiamat boleh terjadi pada 2053? ALLAH-lah pemilik-NYA. Manusia hanya diberi mata, otak dan akal untuk melihat tanda-tanda kebesaran ALLAH subhanahu wa ta’ala.
Hadirin, yang Mulya.

 Paling tidak ada Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah saw. dalam hadisnya, yang dimaksud adalah tanda-tanda qiamat yang besar-besar, akan terjadi di saat hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu  bisa dilihat dalam shokeh Muslim: antara lain:
  1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti selsema di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir.
  2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan merenggut keimanan, sehingga banyak orang yang akan terpedaya dengan seruannya.
  3. Dabbah-Binatang besar yang keluar dari  Bukit Shafa di Mekah yang akan bercakap bahawa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt.
  4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa.
  5. Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleb orang-orang Kristiani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
  6. Keluarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan dipermukaan bumi ini, iaitu apabila mereka akan menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
  7. Gempa bumi di  negara Timur.. Bisa jadi ini mengacu kepada gempa di China, Tsunami di Aceh.
  8. Gempa bumi di negara Barat. Bisa jadi ini akan terjadi di daerah Mexico, Argentina, Brazilia dan negara-negara Amerika Latin
  9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.. Kemungkinan kasus longsor di Mesir sebagai pembukanya.
  10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman. (Apa ini bahaya Nuklir?)
Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: pendapat yang terpilih dari himpunan hadis-hadis Rasulullah Saw. bahwa keluarnya Dajal adalah yang mendahului segala tanda-tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa alaihissalam (setelah beliau turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala yang mana kejadian ini akan disudahi dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya”.
Nabi SAW,tidak menyebut bulan dan tahun kapan qiyamat,  hanya menyebutkan tanda2 sebagaimana tersebut di atas. Hanya Allah SWT lah yang tahu kapan qiyamat.
Kiranya yang penting, mari kita interofeksi diri kita sendiri, sudah cukupkah bekal kita untuk menghadap kepada Sang Khaliq, berat manakah kira 2 timbangan antara amal baik dan amal buruk kita, andai qiyamat akan terjadi 1 than lagi, berarti masih ada ksempatan 1 tahun lagi, andai qiyamat masih pada tahun 2055, masih ada kesempatan  sekitar 40 tahun lagi, namun kita tidak tahu pasti, apakah jum’at mendatang lagi masih diberi  kesempatan hidup lagi atau tidak,  kita tidak tahu pasti besok ini masih  dapat bertemu dan beraktifitas keduniawian seperti ini, lagi atau tidak? Wallahu A’lam. Oleh karena itu mari mulai detik ini, berusaha memperbaiki diri, perbanyak dzikir, perbanyak amal shaleh lainnya dan mengurangi perbuatan dosa. Semoga kita mendapat ridlaNya, ampunanNya dan andai ajal  menjempunya semoga dalam keadaan Husnul Khotimah. Amin.

Demikianlah, khutbah kami ini,  jika ada yang tak berkenan mohon maaf, demikian  juga jika ada  kurang dan lebihnya mohon maaf  dan semoga  ada manfaatnya.Amin

أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْقَائِلِ :
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.



hindari mafia dari pribadi dulu

Sofyan Wanandi: Mau bisnis? Tinggalkan politik!

Large_sofjan_wanandi-mrs__1_

Berita Terkait

Hari-harinya kini disibukkan dengan mengurus wadah para pengusaha Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Absen dari dunia bisnis setelah sekian lama malang melintang, tidak membuat Sofjan Wanandi berhenti total dari dunia yang telah membesarkannya sebagai salah satu pengusaha di Indonesia.
Ditemui di ruang kerjanya di Kantor Apindo, Sofjan mengurai banyak hal tentang sepak terjangnya di dunia bisnis. Mengenakan setelan batik dan celana panjang warna biru, bapak tiga putera itu bercerita panjang lebar. Berikut petikan wawancaranya:

Kapan Anda mulai terjun ke dunia bisnis?

Saya terjun ke dunia bisnis by accident. Sepuluh tahun pertama sejak 1967-1977 saya lebih banyak terlibat dalam perpolitikan di Indonesia. Saya banting setir setelah peristiwa Malari. Peristiwa Malari membuat saya diganyang oleh teman-teman saya sendiri juga, karena sebagian dari teman-teman yang merupakan Tokoh 66 memiliki perbedaan pandangan. Ada yang berjuang di dalam dan ada yang masih berjuang di jalanan.

Saya memilih di dalam karena Soeharto menjadi presiden. Jadi saya berkewajiban membantu dari dalam. Cuma sebagian besar teman-teman saya maunya di jalanan. Oke, you di jalan. Tetapi ada konflik di Malari itu sehingga kita berbeda jalan, sehingga kita dihujat juga karena kerja sama pemerintah.

Tetapi akhirnya toh mereka mendukung pemerintah, malah lebih hebat dari saya. Ada yang jadi menteri dan segala macam. Tapi tidak apa-apa.

Setelah peristiwa itu, kami berpikir terutama saya dan kakak saya Yusuf Wanandi, enggak baik jika dua-duanya masuk politik, karena kakak saya itu masuk politik. Kala itu Yusuf pimpinan DPP Golkar sampai jadi Wakil Sekjen DPP Golkar.

Di situ saya mulai, pada saat di mana merasa sudah punya banyak hubungan dengan pemerintahan, saya juga sering ke Jepang dengan Sudjono Moerdani.

Dari situlah saya akhirnya menentukan. Oke, saya jadi anggota MPR saja, tidak masuk DPR lagi, sehingga waktu itu saya mendukung pemerintahan Soeharto. Saya ikut juga terlibat di dalam membuat GBHN dan beberapa kebijakan terkait lainnya.

Sesudah itu saya masuk dalam ekonomi berkerja sama dengan beberapa teman menjadi supplier dari Pertamina, PN Timah dan memegang agency yang lain.

Di situ saya mulai pinjam uang di Bank BNI 46 pada 1977-1978. Rumah mertua saya gadaikan, gedung CSIS juga digadaikan. Kalau tidak dari mana saya dapat uang. Akhirnya dikasih pinjam. Setelah berjalan, ada untung, saya kembalikan.

Waktu itu Jepang cari mitra dan beberapa perusahaan asing lainnya. Saat itu banyak perusahaan-perusahaan Jepang yang tidak kenal Indonesia cari mitra untuk joint venture di sini.

Apa unit bisnis pertama yang dibentuk?

Waktu itu kita bentuk pertama itu trading. Waktu itu saya masih pakai bendera Pakarti Yoga. Setelah itu saudara-saudara saya yang lain juga bikin bisnis sendiri-sendiri, tapi akhirnya digabung pada 1980-an dan diberi nama Gemala.

Gemala itu dimiliki oleh Wanandi bersaudara, yaitu saya, Rudi Wanandi, Yusuf Wanandi, Biantoro Wanandi, Edward Wanandi dan adik saya yang perempuan. Jadi semua saudara saya yang punya bisnis di sini, dan bergabung dalam satu Gemala.

Mengenai komposisi sahamnya disesuaikan dengan siapa yang membawa bisnisnya itu. Waktu itu saya yang komandannya. Setelah itu, Biantoro Wanandi yang sekarang ini pegang farmasi.

Bagaimana kendali di Gemala? Apakah sudah dikendalikan di anak-anak?

Di Gemala kami bagi. Anak-anak kan tambah banyak. Kakak-kakak saya juga punya banyak anak. Jadi kami bagi, sesuai porsi saham yang dimilikinya. Sekarang semua sudah independen. Tetapi ada juga kelompok tertentu yang masih dikelola sama-sama, tapi itu yang lama-lama.

Untuk yang baru, semua mulai sendiri dan berkembang dan banyak bertambah.

Dari tiga putera ini, siapa yang dipersiapkan menggantikan posisi Anda?

Sebenarnya tiga-tiga itu, satu pegang pabrik di Australia, dua di sini. Saya bagi tugas mereka. Yang paling tua bertanggungjawab semua pabrik automotive part, baterei, transmisi, sasis, kasting di sini.

Karena sekarang otomotif bagus, jadi semua untung banyak. Mudah-mudahan pasar otomotif akan bagus terus. Sebagian besar produk kami diekspor. Tetapi kami juga memiliki pabrik Aica Aibon, Asuransi Wahanatata, Nomura Securities kerja sama dengan Jepang. Selain itu masih Hotel Lumire dan di Palangkarya.

Anak yang kedua pegang proyek baru, keuangan. Kalau yang kecil dia pegang yang di Australia saja. Saya puaslah mereka semua sekolah dan bekerja baik. Semua perusahaan yang dikelola anak-anak di bawah bendera Santini Group.

Apakah Anda masih ikut ambil keputusan di perusahaan?

Masih, terutama dalam transaksi yang melibatkan modal lebih dari US$10 juta, pasti anak-anak bilang saya dulu. Di bawah itu diputuskan sendiri saja. Ada batasannya biar dia belajar juga. Nanti dia masuk investasi gede-gedean di luar, tahu-tahunya jebol, kan gawat juga. Saya bilang sama mereka kalau you untung terus, jangan minta advice sama saya.

Apakah Anda dan saudara-saudara yang lain masih berkumpul untuk bicara bisnis?

Kita berkumpul tapi bukan untuk bicara serius. Kalau anak-anak iya. Mereka biasa ngumpul dan terbuka kemungkinan untuk kerja sama. Kalau kami yang tua-tua ini hanya berkumpul untuk santai-santai saja. Bicara yang aneh-aneh, bicara urusan keluarga, urusan cucu, urusan sakit, urusan sudah tua. Kita gak bicara banyak soal bisnis. Tentu kita bicara bisnis sama anak-anak kita. Sampai rapat pemegang saham, saya tidak terlibat, cuma rapat pemegang saham holding saja. Di luar itu anak-anak semua yang ikut.

Berapa jumlah holding?

Kalau holding anak-anak saya itu namanya Santini, dan ada Baktiyoga. Itu yang paling besar. Yang lain kita anak usaha di bidang-bidang tertentu. Semua profit center sendiri kita gak bikin jadi satu.

Kapan dari Gemala menjadi Santini?

Gemala tetap ada, yang baru-baru pakai bendera Santini. Anak-anak kita pakai bendera Santini.

Anda ini bergerak dari politik ke bisnis, sementara banyak orang dari bisnis ke politik. Apa komentar Anda?

Dari dulu saya berpikir kita tidak bisa merangkap. Kalau mau politik yah politik, kalau bisnis yah berbisnis. Itu prinsip saya karena saya tahu betul kalau you mau politik, you gak bisa habiskan waktu untuk lain. Betul-betul harus konsentrasi untuk politik, tidak bisa lagi menyambi. Lagi pula conflict of interest juga tinggi sekali.

Makanya ketika saya terjun ke politik, saya ikut di MPR dan DPR. Setengah di DPR kemudian tahun-tahun berikutnya di MPR, selama 20 tahun.

Apa yang menjadi prinsip utama Anda dalam berbisnis?

Sebenarnya prinsip utamanya adalah kerja keras, jujur, komit pada bisnis, dan jangan bohongi orang. Sekali anda berbohong, orang tidak akan percaya lagi. Jadi gak ada main-main dan janji-janji palsu. Makanya dari sekian banyak joint venture, gak ada satu pun yang punya masalah sama dengan kami. Joint venture itu rata-rata umurnya di atas 30 tahun, berkembang bersama-sama, maju sama-sama, kadang-kadang kami mayoritas, kadang-kadang kami yang minoritas.

Tidak ada satu pun usaha yang kita kalau keluarkan uang , mesti teken dua cek, sehingga ada dua tandatangan. Jadi tidak bisa main-main sendiri. Itu prinsip.

Mesti ada trust dan you betul-betul kalau mau teken joint venture, harus bicara pahit di depan, setelah itu berkelahi karena yang satunya mau ambil untung lebih banyak. Apapun itu, saya bicara dengan partner di depan yang pahit-pahit, bikin suatu agreement, setelah itu agreement-nya kita taruh di lemari besi dan tidak lihat-lihat lagi. Kita kerja sama-sama untuk besarkan perusahaan itu, jadi sama-sama ambil untung.

Anda punya berbagai perusahaan di luar negeri. Sebetulnya bagaimana Anda me-manage itu?

Dulu kita sebenarnya begini karena kami ekspor ke sana, kebetulan ada opportunity di sana perusahan di sana lagi susah, kami bisa beli dengan harga yang murah.

Kami sebenarnya memakai di luar negeri itu bukan untuk production center. Kita pakai untuk jaringan marketing. Karena kelemahan kita itu di marketing. Jadi di luar negeri kami kita pakai untuk marketing. Awalnya itu.

Di Australia misalnya kita punya pabrik. Kita jual dari sini. Dia punya jaringan ada 250 di Australia, jadi kita bisa kuasai market Australia dengan kombinasi produksi di sana, produksi di sini, jadi di situ kita bisa lebih untung.

Kalau produksi di sana dengan tenga kerja yang mahal, social security yang mahal, susah. Makanya waktu itu kami tutup pabrik di London karena merasa gak bisa. Jadi kami menjual saja dari sini sekarang 100%. Terus kita ekspor ke sana. Biar pun rugi sedikit, tapi secara keseluruhan kami untung. Setelah krisis kami jual. Yang di London tidak lama perusahaannya.

Kami beli sebelum krisis, namun setelah itu kami pikir wah lebih murah ekspor dari sini, jadi kami jual lagi. Sampai sekarang kami bisa kuasai market karena kami ekspor dari sini. Pakai merek dari sana, tapi kami juga punya merek juga.

Kalau yang di Australia, merek kita Yuasa. Kita juga pakai beberapa merek lain. Ada yang murah, ada yang mahal. Itu sebenarnya untuk compete market, supaya segmen pasar tertangkap semua. Jadi kami juga beli pabrik di New Zealand, tapi ketika kami beli dan kami pikir lebih murah kami bikin di sini dan ekspor ke sana, ya kita tutup lagi. Yang New Zealand baru kami tutup 3-4 tahun yang lalu. Perusahaan itu tetap ada tapi hanya untuk networking saja. Jadi mesti ada kombinasi. Karena jualan baterei itu misalnya satu kontainer itu 2.000. ongkosnya ke sana, paling 2.000 dolar. Jadi lebih murah kita bikin di sini dan jual di sana. Di situ advantage-nya kita jual dalam satu networking.

Keputusan di luar negeri itu masih diambil Anda?

Masih. Sekarang ini yang modalnya lebih dari US$10 juta, pasti anak-anak bilang saya juga. Di bawah itu putuskan sendiri saja. Ada batasannya biar dia belajar juga. Nanti dia masuk investasi gede-gedean di luar, tahu-tahunya jebol, kan gawat juga.

Jadi, kapan persisnya Anda benar-benar meninggalkan dunia bisnis?

Sebenarnya pada tahun 2000. Sebenarnya begini. Saya meninggalkan bisnis itu karena saya menghadapi masalah. Jadi buronannya Habibie pada waktu itu karena politik. Selain itu sudah waktunya saya merasa saya harus tinggalkan bisnis apalagi umur saya sudah 60 tahunan pada waktu itu.

Kami juga punya understanding dalam perusahaan, terutama yang profesional, pensiun umur 60 tahun. Tentu bisa kita perpanjang. Saat itu saya umur 60-an juga. Pada saat itu saya ikuti profesional saja, you boleh tidak day to day lagi. Day to day cuma sampai umur 60 tahun. Itu saya kasih contoh, saya kembali jadi komisaris saja. Setelah itu saya kasih kuasa full ke anak-anak saya, gak setengah-setengah. Saya tidak mau ikut campur lagi yang soal-soal teknis kecuali mereka minta advis pada saya.

Seberapa sering mereka minta petunjuk kepada Bapak?

Jarang juga. Kalau gak ada susahnya, gak datang ke saya. Saya bilang kalau you untung terus, jangan minta advice sama saya. Kalau diganggu pemerintah, baru minta tolong saya.

Apakah Anda punya pengalaman yang paling berkesan sehingga benar-benar membuat Anda merasa harus terus mensyukurinya?

Sebenarnya dalam bisnis itu selalu up and down. Yang saya syukuri satu, pada saat karena politik saya dikerjain menjelang 1997-1998. Justru pada saat krisis, saya menggantikan loan hampir di semua perusahaan-perusahaan saya.

Dulu itu kan saya dituduh beli perusahaan di luar negeri dengan loan dalam negeri. Seolah-olah capital flight. Sehingga karena saya tidak mau dituduh capital flight, semua utang-utang saya di dalam negeri saya bayar.

Jadi banyak sekali yang kita bayar, jadi saya tidak terlalu banyak terganggu efek pada saat krisis waktu itu. Walaupun efeknya terasa karena saya terpaksa menjual tiga pabrik saya waktu itu untuk membayar krisis waktu itu sehingga akhirnya tidak ada persoalan, tidak utang lagi. Lima tahun kita perlukan untuk me-recover kembali semua kerugian akibat krisis moneter. Sekarang utang enggak ada lagi, kecuali utang modal kerja.

Ada rencana untuk go public?

Sebenarnya ada, tapi saya berpikir go public itu selalu untuk yang pertama kalau perlu uang untuk ekspansi. Kedua, kami tidak terlalu percaya kredibilitas go public di Indonesia pada saat itu karena banyak sekali perusahaan yang tidak bonafit yang masuk. Sebenarnya yang aktif kan hanya 1/3 perusahaan yang betul-betul jual beli. Yang lainnya tidak.

Sebenarnya bisnis kita paling sensitif karena kita tidak berani berbuat sesuatu karena saya selalu bisa diserang entah suka atau tidak. Banyak musuh mulai dari pemerintahan saja bisa musuh sama saya. Saya harus betul-betul jangan cari perkara. Makanya saya punya prinsip tidak mau satu pun saya masuk ke wilayah pemerintah. Kalau proyek pemerintah, dulu diajak untuk joint venture. Sekarang saya ucapkan terima kasih saja.

Sekarang kalau proyek dengan pemerintah saya pasti akan bergantung pada pemerintah dan kalau mereka tidak suka sama saya, mereka bisa menghujat saya. Sekarang tidak ada satu pun proyek dengan pemerintah. Saya tidak mau bergantung. Hubungan di market saja.

Saya mesti dua kali lebih hati-hati. Saya gak boleh banyak hutang, harus bayar utang tepat waktu. Kalau enggak, saya diserang terus.

Tetapi Anda dikenal terlalu vokal?

Kalau Anda lihat, saya selalu bicara vokal. Sebenarnya maksud saya baik. Kita harus kasih tahu apakah yang pemerintah buat itu betul atau tidak. Saya harus kasih lihat the other side. Jadi tidak bisa, hanya yes man.

Kalau ada yang harus diperbaiki, yah harus diperbaiki. Kalau mereka tidak suka dikritik, yah sudah. Dari dulu memang saya dimusuhi karena saya selalu kritik. Dulu saya diperiksa polisi, dituduh ini itu. Selama masa Habibie jadi buronan. Jadi apa yang belum pernah saya rasakan. Semua sudah. Makanya itu sebagai businessman saya harus hati-hati, harus bayar pajak, jangan bikin satu pun yang bisa buat kita jadi sorotan.

Saya selalu bilang sama anak-anak seperti itu. Bila perlu jangan berbisnis dengan pemerintah. Gak usah cari muka dengan pemerintah. Saya itu takut pada hukum karma. Saya pernah maki-maki Bung Karno waktu itu. Jadi ada satu prinsip kita bekerja sama tapi tidak usah cari makan dari proyek-proyek pemerintah. Mending berbisnis dengan teman-teman kita di luar.

Kalau dilihat, banyak orang yang akhirnya sakit hati sama Indonesia karena mungkin dulu dilecehkan dan lain sebagainya. Tetapi Anda yang juga mengalami hal serupa tetap dengan kerendahan hati mencintai negeri ini. Bagaimana bisa terjadi?

Saya itu punya komitmen pada saat kita berteriak-teriak Tritura. Sebelum saya di parlemen, saya ingin berbuat sesuatu untuk bangsa. Saya ingin memperlihatkan juga, saya ini masyarakat Indonesia. Bahwa saya keturunan China, itu bukan kehendak saya. Saya lahir dari sana, jadi yah mau apa.

Dulu pada saat saya jadi buronan, di Amerika saya malah ditawari jadi warga negara di sana, mau disponsori sama teman-teman saya. Mau ngapain you di Indonesia, kata mereka. Di sini saya dijadikan buronan. Tetapi sebenarnya gak ada buronan itu. Saya sudah tanya Interpol. Saya punya teman di mana-mana. Mereka bilang. Itu cuma takut-takuti saja. Saya buronan selama satu tahun, setelah itu dipanggil Gus Dur malah bantu dia.

Dulu sebelum krisis, semua bisnis mau kita jalani. Tapi setelah krisis, kita berpikir untuk mengkonsentrasikan bisnis kita terutama di bisnis-bisnis yang punya masa depan seperti manufaktur. Jadi masa depan Indonesia dengan pertumbuhan ini, kita bersaing dengan global.

Sebab menurut saya kembali lagi kalau kita bicara nasionalisme, saya banyak sekali sakit hati. Saya beberapa kali berdebat dengan teman-teman saya. Dulu saya itu mau mengarahkan teman-teman sebagian mau bergerak di bidang sosial, maka itu kita dirikan Prasetya Mulya. Kita mau buat lebih banyak untuk Indonesia, karena kita tahu kita ini selalu dianaktirikan.

Ada lelucuan di antara kita, kalau di jaman Soeharto kami orang keturunan ini bukan istri yang benar, kami itu cuma gundiknya saja. Kapan dia mau pakai, dia pakai. Kalau enggak, yah sudah. Jadi gak usah kita sakit hati, buktikan saja kalau kita mampu bangun bangsa ini, kasih kerjaan pada masyarakat bangsa ini.

Itu selalu yang saya coba. Saya tidak merasa sebagai keturunan, apakah mungkin karena keturunannya sudah lama. Ayah saya sendiri tidak bisa bahasa China. Kakek saya juga lahir di Indonesia. Kakek saya itu yang dari ibu saya tidak bisa bahasa China tapi bisa bahasa Belanda. Kalau dari ayah saya, kakek saya itu ke China hanya untuk belajar bahasa China. Tapi dia lahir di sini juga. Jadi saya sudah turunan. Saya masih ada nama china, Lim Bian Koen. Tetapi anak saya sudah tidak ada nama China.

Bagaimana menanamkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam diri anak-anak?

Saya kasih kebebasan tapi saya percaya mereka punya kecintaan kepada negaranya, Indonesia. Biarpun dia sekolah di Amerika di sekolah terbaik, tapi saya selalu tekankan bahwa kesempatan di Indonesia selalu lebih baik, selalu lebih besar.

Juga kesempatan untuk berbuat baik lebih banyak kepada bangsamu. Itu yang selalu saya tanamkan pada anak-anak saya. Kami dikasih yang besar dari negara ini jadi berbuatlan suatu yang lebih besar dari negara ini juga, sebelumnya kami ada apa-apa. Ayah saya juga tekankan seperti itu. Karena kami dituduh minoritas, makanya harus bisa buktikan bahwa you bisa lebih Indonesia dari orang Indonesia sekalipun.

Bukan sakit hati atau marah. Harus buktikan kepada pribumi bahwa kami bisa buat lebih baik lagi daripada pribumi. Supaya kita bisa lebih bersatu. Makanya saya tidak pernah marah walaupun di-cina-cina-in. Lah memang orang China mau diapain. Saya tidak pernah sakit hati karena itu. Banyak yang marah, teman-teman saya juga ada yang marah. Ada perasaan yang untuk mereka yang China totok. Yang lahir di sini, yang tidak tahu keturunan saya, yah untuk apa.

Saya juga tidak pernah mau tahu keturunan saya di sana. Kakek saya gak pernah kasitahu desa di sana atau keturunan kita. Yusuf dulu pernah coba-coba cari tapi tidak ketemu juga. Kakek saya juga kawin sama orang Nias.

Masih sering ke kantor? Apa masih ada ruangan yang disediakan untuk Anda?

Saya sering ke kantor. Ada ruangan. Saya punya ruangan paling gede di antara mereka. Ruangan saya paling bagus. Saya ke kantor seminggu dua-tiga kali. Saya mau pisahkan, kalau ada urusan Apindo saya di sini, kalau ada urusan kantor, yah di kantor saya. Sebenarnya saya banyak menjadi advicer di international group. Jadi saya banyak belajar juga. Saya anggap itu sebagai input untuk mengetahui dunia internasional sehingga kita ikut memonitor perkembangan dunia. Kita harus ikuti terus. Tapi sekarang saya lebih banyak berkonsentrasi di dalam negeri, karena Yusuf Wanandi lebih banyak di luar negeri. Jadi kita suka tukar pikiran, ketemu juga sering. Sama Yusuf kita paling sering telpon-telponan. Sekarang ini dia di Jepang.

Kelompok Prasetya masih ada?

Masih ada. Cuma sekarang prioritasnya lebih ke pendidikan. Itu semua kita bantu sama-sama. Kalau ada pertemuan sosial misalnya kasih bantuan atau bahas apa, kami masih ketemuan. Sekarang ada yang tinggal anak-anaknya. William Suryadjaya diwakili Edwin. Eka Putra Wijaya juga. Pak Sudwikatmono masih sering datang. Sedikit sekali yang tua-tua. Saya masih aktif ke sana.

Kalau melihat anak-anak muda sekarang, banyak yang berbisnis 3-4 tahun terus akhirnya terjun ke politik. Bagaimana tanggapan Anda?

Saya pikir ini salah. Sekarang ini orang merasa politik itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan dia sendiri. Kalau menurut saya, kalau au terjun ke politik seharusnya tinggalkan bisnisnya. Seperti Ical (Abdurizal Bakrie). Kalau dia mau terjun ke politik seharusnya dia tinggalkan Bakrie. Bahwa dia tentu ada hubungan boleh-boleh saja, tapi 100% sudah lebih banyak di politik.

Memang harus dipisahkan. Seperti Jusuf Kalla. Ketika dia terjun ke politik, betul-betul dia tinggalkan bisnisnya. Dia kasih ke anaknya yang jalankan semua. Betul-betul sama sekali dia terlepas dari kepentingan bisnisnya. Jadi sebenarnya yang paling baik berpolitik setelah kaya. You tidak usah ikut politik sebelum ada uang sendiri.

Pasti dia akan salahgunakan politik untuk kepentingan sendiri atau memperkaya diri sendiri. Itu yang terjadi sekarang. Yang muda-muda itu menurut saya terlalu instan mau cepat kaya tanpa kerja keras. Saya jadi begitu setelah 40 tahun lalu, bukan tiba-tiba jadi kaya. Tapi beda dengan sekarang. Harus pikir jangka panjang. Nama baik you, nama baik keturunan. Sekarang ini orang sudah tidak ada rasa malu lagi. Kita lihat orang masuk penjara saja sudah malu. Saya pribadi waktu buronan setahun sudah merasa malu ketemu teman, rasanya sakit hati betul, sudah berbuat baik untuk bangsa tapi akhirnya dikucilkan begitu saja. Sakitnya bukan main. Ketemu orang di Singapura, rasanya malu sekali sampai-sampai merasa kita orang lepra, betul-betul malu. Padahal belum tentu salah. Sekarang ini sudah keluar masuk penjara, tetap petenteng ke sana kemari gak ada malunya. Ini pengaruh dari hukum itu. Hukum kita bisa dibeli.

Apa kelemahan mendasar berbisnis di Indonesia?

Sebenarnya paling mendasar kita mau kerja keras atau tidak. Pendidikan kita ini setengah-setengah. Alam kita membuat kita terlalu dimanjakan. Ini juga karena pemimpin-pemimpin kita sendiri yang mau instan. Semua kekuasaan dipakai untuk membuat dia kaya.

Coba lihat semua pimpinan daerah. Ada gak yang membangun daerahnya setelah tidak jadi gubernur lagi? Semuanya pindah ke Jakarta. Saya gak tahu salahnya di mana. Teladan kepemimpinan itu yang penting karena kita feodal dan berani menegakkan peraturan. Coba lihat negara lain. Menteri-menteri kita juga bukan the right man in the right place.

Anda kan dekat dengan Bu Mari (Mendag Marie Pangestu)? Masih suka menegur Bu Mari kalau dia salah?

Masih. Dia terima karena dia tahu saya kasih kritik yang membangun. Kalau dia salah yah saya kasih tahu. Saya paling takut di sekitar kita banyak yang suka bikin senang pemimpinnya dan takut ngomong salah kalau memang ada salah. Jangan mempertahankan hal-hal yang salah. Semua yang salah malah dibenarkan.

Kalau saya melihat generasi muda di indonesia, jauh lebih pintar dan kesempatan jauh lebih banyak. Sekolah dan pendidikan lebih bagus. Saya masih melihat sekarang ini karena suasana dari kita, orang gak bisa kerja keras. Kita tidak seperti negara lain yang mau survive. Lihat China. Dia sekarang ini tumbuh sebagai negara yang kuat, jadi dia agak sombong. Dia gak apa-apa sombong. Bukan seperti kita yang tidak punya apa-apa malah sombong.

Sekarang ini kita tumbuh hanya karena menjual kekayaan, gap kaya miskin itu begitu besar. Ini tidak sehat. Makanya saya dorong bagaimana kita ciptakan nilai tambah, jual barang jadi bukan barang mentah. Jadi kekayaan alam itu kita manfaatkan betul-betul untuk kekuatan kita demi masa depan kita. Kita harus kerja keras. Kita sekarang bukan berkelahi di era globalisasi, tapi kita berkelahi di dalam negeri kita sendiri. Sementara orang luar negeir berlari dengan kencang. Akhirnya kita tidak menjadi tuan rumah di negeri sendiri karena kita berkelahi sendiri. Saling menghujat di antara kita, saling iri hati. Lupa kalau persaingan kita di tingkat global dalam menghadapi globalisasi. Maka itu setelah krisis oke kita tumbuh 4-5% tapi setelah itu negara lain berlari kencang kita jalan di tempat. Singapura sekarang 18% bisa tumbuh. Dulu dia anjlok hingga minus.

Obsesi di usia sekarang?

Doa saya setiap hari saya diberi kesempatan untuk berbuat lebih banyak untuk bangsa saya. Itu obsesi saya. Belum tercapai maksimal. Setiap hari saya selalu berdoa untuk itu. Biarpun saya menjadi korban dari orang lain, tapi saya selalu tergerak untuk itu.

Saya selalu tekankan anak saya untuk ekspansi di dalam negeri agar lebih banyak masyarakat yang memperoleh manfaat.

Pesan untuk pelaku usaha?

Pesan saya, you harus tekun. Kesempatan apapun juga harus dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya. Jangan kepentingan pribadi yang diutamakan. Kalau China bisa, India bisa kenapa kita tidak bisa. Kita jauh lebih kaya. Itu yang saya inginkan untuk teman-teman pengusaha saya. Jangan cuma mau cari kaya saja. You harus punya social responsibility juga buat bangsa ini.

*Untuk membaca berita lainnya, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com atau klik epaper Bisnis Indonesia jika Anda ingin berlangganan koran Bisnis Indonesia edisi digital.